Tuesday, July 1, 2014

My Childhood

23 Oktober 1985..

Yup, itu adalah hari dimana kehidupanku sebagai seorang manusia dimulai. Tangisanlah yang aq pertama kali lakukan, karena begitulah yang seharusnya, mengingat di hari itu kehidupan yang keras dan berat harus aku lalui..

Aku dilahirkan dari keluarga yang terhitung sederhana atau bisa dibilang "kekurangan" untuk golongan suku TIONGHOA.. Yup, aku terlahir sebagai keturunan dari keluarga TIONGHOA.. Meskipun aq dari keturunan Tionghoa, tapi aku tidak seputih Jacky Chan ataupun artis Korea Lee Min Hoo hahahaha..

Ya bagaiamana lagi, kalau dirunut dari silsilah leluhur, mungkin garis DNAq bisa dibilang 1/6 aq msh pure Javanese dan 5/6 Chinese nya hahahaha.. Cz Nenek buyutku (Nenek dari engkong) 100% Orang Jawa asli not campur sari hahaha..

But when l was child, harus kuakui masa-masa tersulit bagiku dan keluargaku.. Perbedaan warna kulit dengan orang Tionghoa kebanyakan membuatku minder dan terasa tersisihkan dari teman2 Tionghoaq lainnya. Hitam, dekil dan gendut plus kacamataan pula, lengkap sudah penderitaanku hahaha.. Plus karena orang tuaq waktu aq kecil sibuk mencari uang sehingga kurang memperhatikan anak-anaknya, otomatis aq dan adikq sering kali sehabis sekolah kelayapan keluar rumah. Entah itu main layangan, main neker (gundu), cari ikan di pasar plus ngumpulin bungkus rokok untuk dibuat mainan and yang terparah mobil2an diikat pake tali rafia trus ditarik keliling kampung n pasar.. Ya begitulah kehidupan masa kecilku yang tentu saja memperparah KEHITAMAN kulitku hahaha, bisa dibilang sama kuli aja sama kulitku waktu itu..

Keluarga sederhanaku ketika aku masih kecil tinggal disebuah kampung dimana terletak di sebuah gang bernama GANG SUBUR, ya meski kami berada di sebuah gang, kuakui penghuni gang tersebut orangnya subur2 alias BIG-BIG smua nda hanya laki perempuan, orangtua bahkan anak kecilpun Big Show smua, termasuk aq hahahaha..
Papa kerja di Gempol dan pulang ke rumah hanya setiap sabtu minggu saja, dan Mama yup My Mom is my excelent and greatest women l ever know.. Why??
Cz semangat kerja dan kemandiriannya serta IMANNYA 4 thumbs up for her..
Sedikit cerita tentang Mamaku.. Mamaku terlahir dari keluarga dengan latar belakang bakery yang cukup terkenal di M*******O. Jika ada yang tinggal di Mojokerto, dan melewati TOKO A*****O di Jl. Majapahit yup that is my mom's family, itu adalah rumah saudara mama saya dimana toko itu dulu TOKO KUE terlaris dan terkenal se M*******O. 

Kembali lagi ke mamaku. Ya di awal kami tinggal di kota J******G, mama membuka usaha salon di rumah kami. Ya seperti kita tahu, usaha salon dan hanya buka di sebuah gang tentunya pangsa pasarnya hanya orang di gang saja plus orang di sana kalau mau potong rambut itu berapa minggu sekali pastinya karena nda mungkin to setiap hari potong rambut isa mengkilap tuh kepala karena potong mulu alias gundul hahaha..
Dan oleh karenanya bisa ditebak, menghidupi anak 4 dengan penghasilan dari papa plus salon mama tidak mencukupi. So wajar jika dulu ketika saya dan adik saya waktu TK pernah sangking keluarga saya tidak punya uang, sekolah saya berdua dibiayai oleh Mbok Nem, yup mbok Nem alias pembantu keluarga saya. Jadi terkadang ketika waktunya bayar uang sekolah kami berdua, mbok Nem meminjamkan dahulu perhiasan kalung, cincin dan giwangnya untuk digadaikan supaya mama ada uang untuk menyekolahkan saya dan adik saya. Dan ketika mama sudah ada uang, perhiasan mbok nem di tebus lagi. Dan begitulah siklus berlangsung apabila keluarga kami pas kekurangan uang untuk biayai sekolah..

Namun karena mama orangnya ulet plus dia dari background keluarga BAKERY, maka dimulailah mama memperdalam ilmu kebatinannya.. Ooops salah, ilmu membuat rotinya hahaha..
Di awal2, wow rintangan n cobaan masih aja ada dan mencoba menghadang mama. Gimana tidak sedih? Di awal2 merilis usaha roti ini pada awal tahun 1990an banyak sekali roti yang kembali alias tidak laku, dimana awal2 mama membuat roti, mama nitip2kan roti buatannya ke toko2 dan setiap hari dari modal membuat roti senilai 100rb selalu hanya pulang membawa uang 1000-2000an saja sangking tidak lakunya. Dan waktu itu papa diminta mama resign dari kerjaan di Gempol untuk membantu mama menjalankan bisnis roti ini, dengan melihat penghasilan hanya 1000-2000/hari saja tentu marah besar. "Gimana bisa mencukupi keluarga kalau hanya dengan uang Rp1000 rupiah?", Mama ketika itu hanya bisa diam saja, karena emang ngerti kalau hanya dengan uang segitu tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Akan tetapi mama punya bapak Rohani bernama Pdt. H***KH K****A yang mana memiliki talenta untuk melihat masa depan seseorang berkata "Sudah percaya saja, berkat kamu disediakan Tuhan di kota ini percayalah!" dan mama mengamini itu dan akhirnya dengan iman berkata kepada papa, "Beri sedikit waktu lagi, sekitar 1 minggu. Kalau memang masih dapat omset jualan roti segini2 aja, ok nanti kita kembali ke M******O dan kamu kembali kerja di gempol..

Hari berganti hari, tetap penghasilan rata2 1000-2000 naik2o cuma sampai 5000. Sampai pada akhirnya hari H tiba, dan saat itu tetap saja mama hari itu hanya memperoleh uang 1500 saja karena rotinya masih banyak kembali. Dan ketika mama dan mbok nem beres2 roti yang ada di lapak dengan wajah lesu dan tidak bersemangat karena omset sampai hari H tetap saja tidak ada kemajuan, ternyata TUHAN memang tepat pada waktunya jika ingin mengadakan mujizat..

Yup, ketika mama beresin barang jualan di Toko S**I, ada ibu berjilbab menghampiri mama dan berkata, "Ibu jualan roti? Apa ibu ada katering juga?Bisa melayani katering untuk pesta perkawinan" Spontan mama saya kaget, dan karena kaget spontan menjawab "BISA" padahal waktu itu nda punya blas alat2 katering, juru masak dan karyawan untuk katering hahahaha, namanya aja baru merintis..
Dan yang anehnya tuh ibu berjilbab langsung kasih uang untuk biaya katering pesta perkawinan anaknya, dan kenapa aneh, baru juga ketemu dengan mama saya, eh bukannya kasih DP malah langsung dibayar lunas sekitar 25juta.. MUJIZAT !!!!
Dan sejak itu dalam 1 bulan yang sama mama dapat total orderan katering 3x dan nilainya + 55jt.. Angka yang jelas BOMBASTIS untuk awal2 tahun 90an..

So.. Mujizat Tuhan itu nyata, dan kita hanya perlu berdoa, berharap dan setia menunggu waktu Tuhan memberikan mujizatNYA..

Thats my 1st posting, next time ane lanjut lagi ceritanya..